Daerah Jepara Terkenal Dengan Sebutan
Ukiran pada Candi dan Kuil
Anda dapat melihat ukiran pada candi-candi dan kuil-kuil di Malang. Ukiran-ukiran ini biasanya terletak pada pintu-pintu masuk, jendela-jendela, dan relief-relief di dinding candi atau kuil. Motif-motif ukiran ini mencerminkan cerita-cerita agama, sejarah, atau mitologi yang menjadi bagian dari kepercayaan masyarakat Jawa Timur.
Ukiran pada Peralatan Rumah Tangga
Di Papua, Anda dapat melihat ukiran pada peralatan rumah tangga seperti alat makan, alat masak, dan peralatan rumah tangga lainnya. Ukiran-ukiran ini sering menggambarkan motif-motif alam seperti burung, binatang, atau tumbuhan yang menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Papua.
Senjata tradisional Papua juga dihiasi dengan ukiran-ukiran yang indah. Panah, busur, tombak, atau perisai yang diukir dengan motif-motif khas Papua menjadi bagian dari warisan budaya dan keahlian seni rupa suku-suku asli Papua.
Di Lombok, Anda dapat menemukan ukiran khas Sasak yang merupakan suku asli Lombok. Ukiran Sasak biasanya terlihat pada rumah adat, ukiran dinding, dan patung-patung tradisional. Keindahan ukiran Sasak menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang berkunjung ke Lombok.
Apa itu Ukiran atau Pahatan?
Ukiran atau pahatan adalah seni membuat gambar atau hiasan dengan memahat atau mengukir pada benda seperti kayu, batu, logam, atau bahan lainnya. Teknik ini telah ada sejak zaman kuno dan masih terus digunakan hingga saat ini. Di Indonesia, terdapat banyak daerah yang terkenal dengan ukiran atau pahatannya. Berikut adalah 14 daerah yang patut Anda kunjungi jika Anda ingin melihat keindahan dan keahlian ukiran atau pahatan.
Bali dikenal sebagai pulau dewata yang memiliki keindahan alam yang luar biasa. Namun, Bali juga terkenal dengan seni ukirannya yang khas. Ukiran Bali biasanya terlihat pada arsitektur bangunan, patung, dan aksesoris seperti topeng dan patung-patung dewa atau hewan.
Ukiran pada Gereja-Gereja Tua
Di Semarang, Anda dapat menemukan gereja-gereja tua yang dihiasi dengan ukiran-ukiran yang indah. Ukiran pada gereja-gereja ini biasanya terletak pada pintu-pintu masuk, jendela-jendela, dan bagian-bagian dekoratif lainnya. Motif-motif ukiran ini sering menggambarkan cerita-cerita agama atau simbol-simbol kepercayaan masyarakat Semarang.
Ukiran pada Peralatan Rumah Tangga
Di Baliem Valley, Anda dapat melihat ukiran pada peralatan rumah tangga suku Dani seperti alat makan, alat masak, dan peralatan rumah tangga lainnya. Ukiran-ukiran ini sering menggambarkan motif-motif alam, binatang, atau simbol-simbol kepercayaan suku Dani.
Senjata tradisional suku Dani juga dihiasi dengan ukiran-ukiran yang indah. Panah, busur, tombak, atau perisai yang diukir dengan motif-motif khas suku Dani menjadi bagian dari warisan budaya dan keahlian seni rupa suku ini. Keindahan ukiran pada senjata-senjata tradisional ini mencerminkan keberanian dan kepercayaan suku Dani.
Patung-Patung Suku Dani
Ukiran suku Dani juga terlihat pada patung-patung yang menggambarkan tokoh-tokoh suku Dani atau simbol-simbol kepercayaan mereka. Patung-patung ini sering digunakan dalam upacara adat atau sebagai hiasan di rumah suku Dani. Keindahan dan kehalusan ukiran pada patung-patung ini menjadi bukti kekayaan seni dan budaya suku Dani.
Indonesia memiliki banyak daerah yang terkenal dengan ukiran atau pahatannya. Setiap daerah memiliki keunikan dan keindahan tersendiri dalam seni ukirnya. Bali, Yogyakarta, Jepara, Sumatra Utara, Madura, Papua, Lombok, Semarang, Padang, Sukabumi, Malang, Banjar, Bandung, dan Baliem Valley adalah 14 daerah yang patut Anda kunjungi jika Anda ingin melihat keindahan ukiran atau pahatan Indonesia. Melalui seni ukir ini, kekayaan budaya Indonesia dapat terus dijaga, dilestarikan, dan diapresiasi oleh generasi masa kini dan mendatang.
JAKARTA, iNews.id - Ada beberapa daerah di Jawa Tengah yang terkenal dengan kerajinan ukiran. Salah satu yang populer adalah Jepara.
Jika membahas Jepara, banyak orang akan langsung terpikirkan sosok R.A Kartini, mengingat wilayah yang terletak di pesisir utara dan termasuk dalam bagian provinsi Jawa Tengah ini merupakan tanah kelahiran dari sosok pahlawan wanita legendaris Indonesia itu.
Tempat Wisata Malam di Yogyakarta, Vibes-nya Beda dan Bikin Susah Move On
Mebel dan ukir Jepara memiliki sejarah yang cukup panjang karena kemampuan bertukang dan mengukir yang diturunkan dari generasi ke generasi. Kebiasaan ini pun seakan terasah dan berkembang mengikuti perkembangan zaman yang semakin maju. Bahkan, meski terjadi adaptasi yang lebih modern, dengan jiwa seni dan keterampilan yang dimiliki oleh para perajin tetap tertanam dengan kuatnya.
Lantas, seperti apa sejarah dari kota kerajinan ini. Berikut ulasannya dirangkum pada Rabu (8/6/2022).
Candi Ini Pernah Hilang dari Peradaban, Sekarang Jadi Tempat Wisata seperti Borobudur
Selain itu, Jepara juga terkenal sebagai pusat dari bisnis kayu dan mebel serta ukirannya. Tak main-main, hasil kerajinan ukiran Jepara telah diekspor ke lebih 100 negara sampai-sampai membuat kabupaten ini dijuluki The World Craving Centre atau Pusat Ukiran Dunia.
Di Kota Jepara, kegiatan mengukir dan memahat untuk menghasilkan mebel dan karya seni ukiran telah menjadi bagian dari sosial, budaya, seni, dan ekonomi. Bahkan, politik yang telah lama terbentuk dan sukar untuk dipisahkan dari akar sejarahnya.
Tempat Wisata di Banyuwangi yang Super Instagramable!
JAKARTA, iNews.id - Ada beberapa daerah di Jawa Tengah yang terkenal dengan kerajinan ukiran. Salah satu yang populer adalah Jepara.
Jika membahas Jepara, banyak orang akan langsung terpikirkan sosok R.A Kartini, mengingat wilayah yang terletak di pesisir utara dan termasuk dalam bagian provinsi Jawa Tengah ini merupakan tanah kelahiran dari sosok pahlawan wanita legendaris Indonesia itu.
Daerah di Jawa Tengah yang terkenal dengan kerajinan ukiran adalah Jepara. Daerah ini telah lama dikenal sebagai pusat kerajinan ukiran yang mendunia sejak abad ke-19. Keahlian mereka dalam memproduksi mebel dan ukiran telah meraih pengakuan dan penghargaan dari berbagai kalangan, baik di dalam maupun di luar negeri.
Jepara, dengan bangga, didefinisikan sebagai sebuah kawasan terpadu penghasil mebel dan ukiran. Budaya mengukir dan memahat di kota ini bukan hanya sekadar industri, melainkan telah meresap dalam aspek budaya, seni, ekonomi, sosial, dan politik, menjadi bagian integral dari sejarahnya yang mendalam.
Melansir dari situs website resmi Republik Indonesia, ditegaskan bahwa daerah di Jawa Tengah yang terkenal dengan kerajinan ukiran atau pahatannya adalah Jepara dan memiliki ciri khas yang membedakannya dari yang lain. Ukiran Jepara memiliki motif seperti Daun Trubusan yang terdiri dari varian unik, termasuk daun yang muncul dari tangkai relung dan daun yang tumbuh dari cabang atau ruasnya.
Motif Jepara juga dikenal dengan istilah "Jumbai," yang ditandai oleh daun yang membuka layaknya kipas dengan ujungnya yang meruncing. Motif ini seringkali dihiasi dengan tiga atau empat biji yang tumbuh dari pangkal daunnya. Satu ciri khas yang tak terbantahkan adalah kemampuan tangkai relung dalam memutar dengan gaya memanjang dan menjalar membentuk cabang-cabang kecil yang mengisi ruang dan menambah keindahan karya seni tersebut. Ciri-ciri khas inilah yang menjadi identitas kuat dari ukiran Jepara.
Daerah di Jawa Tengah yang terkenal dengan kerajinan ukiran adalah Jepara, mereka bisa menampilkan sifat akomodatif yang mampu menjaga keseimbangan dan keselarasan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Keseimbangan ini menjadi prinsip penting karena masyarakat Jawa cenderung sangat menjunjung tinggi konsep keselarasan dalam hidup mereka. Ukiran di daerah pesisir, sebagai contoh, dapat terlihat lebih terbuka dan menyiratkan kepribadian yang berbeda.
Sejalan dengan keindahannya, kualitas produk ukiran Jepara sudah mendunia. Mereka menggunakan material bermutu tinggi, seperti kayu jati dan jenis kayu-kayu lain yang terbukti kualitasnya. Kayu jati, bahan utama dalam ukiran Jepara, memiliki daya tahan luar biasa, dapat bertahan selama lebih dari 20 tahun.
Jepara disebut sebagai daerah di Jawa Tengah yang terkenal dengan kerajinan ukiran, karena hasilnya memiliki tekstur halus dan memiliki serat yang tajam. Harga mebel Jepara relatif lebih tinggi, namun dengan kualitas tinggi dan nilai seni yang tinggi, harganya sebanding.
Salah satu tantangan terbesar dalam produk ukiran kayu adalah ketahanannya terhadap air dan serangan rayap atau ngengat. Namun, kualitas terbaik ukiran Jepara dibuktikan oleh kandungan minyak alami dalam kayu jati, yang membuat produk mereka tahan air dan tahan terhadap serangan rayap.